Kamis, 23 Januari 2014

Surat untuk Stiletto Book

Nulis surat? Kayaknya terakhir kali waktu SD, jaman surat masih ngetren banget. Berarti itu sudah sekitar hmm *ngitung* 15 tahunan yang lalu. Eh bener nggak sih? Forget it. Nulis surat katanya memang bakal membuat yang membaca lebih dapet feelnya. Rasanya lebih personal saja kan kalau kamu nerima surat dari orang yang kamu kenal? Well, letter means a lot because it's written by combined letter from one you know, either you love.

Stiletto, apa yang ada di pikiran kamu ketika baca Stiletto? Shoes! Woman needs it! Tapi, ini bukan sepatu but they have similarities. You will know it later :) Pertama kali tahu Stiletto memang via Twitter. Waktu itu aku lagi nyari tempat untuk magang. Nah, karena pengen banget bisa nerbitin buku sendiri (dan belum juga kesampaian) akhirnya aku follow deh Stiletto Book di Twitter. Akhirnya, tweet-tweet mimin Stiletto sudah jadi bahan bacaan sehari-hari. Eh jadi ketahuan dong sering nongkrong bacain timeline? :p

Belum tahu banyak tentang penerbit ini. Tapi they sound so beautiful and promising. Awalnya, suka banget dengan cuplikan-cuplikan cerita yang biasa di-share. Jadi penasaran dan selalu pingin punya buku dari Stiletto. Ya kali, setelah dilayangkan *eh* surat ini, bisa dapet hadiah. Karena ada kesempatan, yuk cus ke webnya Stilleto dan lihat apa sih koleksi mereka.

Dari 8 Kategori yang mereka punya, favoritku ada 4, Novel, Psikologi Populer, Serial 'A Cup Of Tea" dan Travelling. Well, setidaknya ini yang penting buat wanita. Nah, dari 4 kategori yang ada, ada 3 buku yang bikin aku ngiler dan pingin punya banget. Apa aja:

 Au Pair



Aku kenal kata Au Pair ini sebenernya sudah sejak SMA. Karena pilihan jurusan waktu SMA adalah kelas Bahasa, jadi ada mata pelajaran Bahasa Jerman. Sejak saat itu, jadi pengen banget ke Jerman, entah untuk liburan, studi atau pun bekerja. Nah, pas itu juga cerita tentang Au Pair datang dari guru Bahasa Jerman, Frau Ita. Memang, prosedurnya nggak semudah yang dipikirkan. Tapi, pengalaman yang banyak diceritakan temen-temen yang pernah Au Pair bikin iri setengah mati. Sampai sekarang (I'm 22) masih cari cara biar bisa ke Eropa dengan ikutan Au Pair.

Sepertinya, bisa punya buku ini sebagai acuan kalau nantinya (amin) aku bisa Au Pair is a great deal. Kalau sudah punya buku ini, sepertinya I'm ready to travel around Europe :))

Good Morning 1 - Perempuan dan Dirinya Sendiri




Dari kategori Psikologi Populer, buku ini paling eye-catching. Aku selalu tertarik untuk tahu segala macam tentang wanita. Well, dibilang wanita muda di umur 22 memang agak gimana. Rasanya, sampai sekarang aku masih belum menemukan 'Who I really am'. Nggak dipungkiri juga, wanita butuh buku motivasi karena wanita deket banget dengan galau. Baca buku ini malam hari ditemani secangkir kopi, rasanya akan jadi pengalaman yang menyenangkan.

Kadang, perempuan juga nggak sadar bahwa apa yang mereka inginkan sebenarnya bisa mereka raih dengan cara yang ajaib. Banyak wanita (termasuk aku) yang masih belum sadar akan potensi diri sendiri. Makanya, buku seperti ini rasanya penting agar kita (aku) mau belajar bersyukur.

A Cup of Tea For Complicated Relationship



Dari 4 Serial 'A Cup Of Tea", Complicated Relationship nampaknya bakal cocok buat aku. Hahaha.. I'm not saying I'm on it right now. Aku melewati banyak sekali relationship yang rumit. Ya, complicated. Perempuan katanya suka sekali menjebak dirinya dalam cinta yang rumit. Atau mungkin, cinta yang dangkal. Serial seperti ini mengingatkan aku pada serial Chicken Soup yang terkenal itu.

Banyak sahabat yang bilang, Complicated is my middle name. Apalagi untuk urusan cinta, rasanya rumit sudah jadi bumbu yang harus ada di hubungan yang aku punya. Bangga? Nggak. Aku hanya tipe perempuan yang 'well, let me know it by myself. Just don't tell me' Seperti itulah kurang lebih.

Tapi, setiap perempuan rasanya punya rahasia paling dalam. Dan biasanya, aku bisa menemukan itu dari sebuah buku. Ada yang bilang, buku adalah refleksi dari dirimu. Nggak jarang, kita (pembaca) juga sering dan mencari sosok diri kita dari sebuah cerita di dalam buku. 3 buku yang aku sebutkan di atas rasanya mencerminkan refleksi diriku. Well, sebagian.

Anyway, thankies Stiletto sudah memperbolehkan aku untuk bikin surat dan curhat blablabla. Keep going! Semoga akan terus jadi inspirasi perempuan Indonesia di mana saja!


xoxo

Dyan Saryani

realdyans@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar