Sabtu, 06 Juli 2013

Suatu Sabtu Malam dan Sebuah Pemikiran

LOL, bentar ya, ngakak dulu.

Ini malam minggu, biasa juga dipanggil sadnite buat yang jomblo, LDR atao diPHP dan penyakit cinta lainnya. Ah tenang, gak bakal bahas tentang itu kok. Ini cuma iseng aja posting blog. Ini malam minggu atau I prefer to say it sabtu malam.

Sabtu malam - malam minggu - sat nite. Me?? Ngapain ya? Dont expect too much. Aku masih bertengger dengan indahnya di kantor. This is buktinyah.
Iyah, itu saya, dengan happytos di kantor. Males banget mau pulang, karna ini musim liburan dan entah kenapa Malang macet sekali akhir-akhir ini. Aku sampe bingung harus pulang jam berapa supaya terhindar macet. Pengalaman beberapa hari ini, mau pulang tepat waktu jam 4-6, kena macet. Pulang telat pake banget, jam 8-9 juga masih kena macet. Trus harus pulang jam berapa ini?

By the way, stop talking about that. Im getting bored here. Anyone?

Sedikit share aja nih. Hari ini mau cerita tentang kenapa ya, semakin hilang hasrat saya untuk menikah. Well, tidak mau menyalahi takdir Tuhan. Tapi, semakin di sini semakin males untuk menikah. Eh tapi ini bukan topik yang kecepetan donk buat aku yang udah hampir-berumur 22 ini. Soalnya sekitaran udah pada sibuk ngomongin tetekbengek pernikahan.

Share sedikit aja. I do really dream of happy cute marriage. Dengan wedding yang sudah ada terekam di otak. Super simple dan gak mau neko-neko. Yang menjadi pertanyaan adalah ketika seseorang akhirnya memutuskan untuk menikah, apa kira-kira alasan utama yang jadi basic orang tsb untuk menikah? I mean, you know, ada tipe orang yang 'oke, aku married, that's it'. I see them as playin it.

Baru aja emang dilangkahin nikah sama adek sepupu yang masih umur 19 tahun. Rasanya itu kayak hmmm gimana ya, unbelievable. Gimana dengan 'berani' dia akhirnya memutuskan untuk hidup dan berkomitmen dengan satu orang laki-laki (let me get this clear, saya juga bukan pelaku poliandri, ah you know what I mean).

Menikah itu kan komitmen yang besar. Komitmen yang kamu bawa sampe mati. Komitmen yang ada (seenggaknya) sekali dalam seumur hidup. For me, setelah menikah itu adalah yang paling sulit. Kebiasaan baru akan muncul, rutinitas baru bakal ada. Marriage is totally a big deal.

I do appreciate siapa aja yang memutuskan untuk menikah muda. Keberanian mereka ini yang sudah mulai luntur di diri saya.  Entah, ini karena apa. Mungkin karena melihat menikah adalah hal yang besar so I won't play it. i will wait for the very right time to do it. Not to mention what problem behinds this statement.

Too much talk me? :)

anyway, sabtu malam kali ini saya ditemani oleh P!nk, entahlah, she'es so gorgeous. I saw every vidclip she had tonight. yang paling favorit sih yang ini.


Ini lebih menjelaskan kenapa cewek jaman sekarang itu 'bodoh' karena rela mengubah diri dan lebih banyak meluangkan waktu untuk iri dan be someone else. Oh dude, everyone is created in much beautiful different way. Banyak juga yang akhirnya aku mengerti artian feminism dan feminist di vidclip miliknya ini. You know, dulu saya pernah menyinggung di suatu kelas perkuliahan, jadilah feminist yang mengerti kodrat. You know, punya kedudukan yang setara dengan pria bukan berarti you can dominate over them. Itu sih namanya balas dendam. Mentang-mentang udah dikasi kesempatan untuk setara, but you do the same. Then, what's the point?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar